Mengenal metaverse dari apa yang dikatakan oleh Mark Zuckerberg atau Satya Nadella, maka metaverse adalah masa depan dunia internet. Namun, sejatinya, metaverse ini apa? Cara mainnya seperti apa? Seperti bermain game atau mirip ketika sedang meeting zoom?
Sudah berjalan lama sejak Facebook memproklamirkan rebranding ke Meta dan di masa depan akan fokus pada “metaverse”. Namun definisi valid untuk menerangkan apa itu metaverse masihlah samar.
Terlalu dini jika hendak menegaskan apa arti dari metaverse. Sebab, apapun bisa terjadi dan metaverse mungkin saja berubah makna dari apa yang sejauh ini sudah banyak dimaknai. Hal ini pernah terjadi ketika ditemukannya internet pada tahun 1970-an.
Banyak orang pada masa itu membuat definisi tentang internet. Dan apakah semua definisi tadi benar? Pernahkah mereka mengira ternyata internet bisa jadi tempat bercakap dengan orang yang jauh disana menyaingi fungsi telefon?
Atau menjadi lapak dan tempat berbisnis layaknya sedang membuka toko? Orang zaman itu belum bisa melihat dengan jauh perkembangan internet. Pun dengan kita yang belum tahu akan jadi seperti apa metaverse ini nantinya.
Mengenal Metaverse dan 3 Teknologi Canggih Yang Akan Datang
Secara garis besar, ketika seseorang mencoba menjelaskan apa itu metaverse kurang lebih merupakan realitas virtual yang terus ada bahkan saat Anda tidak sedang “bermain”.

Hal ini ditandai dengan dunia virtual persisten serta augmented reality yang menggabungkan aspek digital dan dunia fisik.
Dalam visi yang ideal, metaverse dapat di operasikan dan memungkinkan pengguna untuk membawa barang virtual seperti pakaian atau bahkan mobil dari satu platform ke platform lain, walau sebenarnya hal ini lebih komplek dibanding kedengarannya.
Beberapa perusahaan dunia juga membayangkan metaverse akan menjadi semacam ekonomi digital baru yang mana pengguna dapat menjual, membeli, dan membuat barang.
Setelah lahirnya metaverse, banyak ilmuwan dan analis yang berspekulasi akan munculnya tiga teknologi super canggih lain yang juga akan menjadi tren membersamai metaverse. Tiga teknologi itu adalah kendaraan listrik, perangkat kesehatan, dan rumah pintar.
1. Kendaraan Listrik
Terbatasnya bahan bakar fosil yang telah dikuras berabad-abad membuat manusia mencoba merubah kebiasaan dengan menggunakan bahan bakar terbarukan. Dominasi kendaraan konvensional yang paling besar mengonsumsi bahan bakar fosil perlu ditangani.
Tidak hanya karena bahan bakar fosil semakin langka, tapi juga polusi yang dikeluarkan kendaraan konvensional pada umumnya sangatlah luarbiasa. Bahkan diperkirakan pada tahun 2060 atau kurang dari itu, semua bahan bakar fosil akan habis.
Untungnya, teknologi mobil pintar atau kendaraan bermotor listrik (KBL) memberikan solusi untuk permasalahan besar ini. Tidak hanya cara kerjanya yang menggunakan energi listrik yang bisa diperbarui, KBL juga ramah terhadap lingkungan.
Di Indonesia sendiri, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mempunyai target produksi 400 ribu unit KBL untuk tahun 2025 dan bertambah menjadi 5,7 juta unit di tahun 2035. Perkara ini juga telah dirumuskan dalam sejumlah peraturan tentang Rencana Umum Energi Nasional.
2. Perangkat Kesehatan
Perangkat kesehatan memanglah sedang dalam tahap pengembangan. Beberapa jenis penyakit masih sangat susah untuk diatasi dengan teknologi medis saat ini. Beberapa visi teknologi yang sudah bisa diraba antara lain adalah teknologi AI untuk dunia medis.
Artificial intelligence akan memungkinkan sebuah robot atau mesin dengan kecerdasan buatan menjadi sumber daya medis yang sangat bermanfaat. Selain itu AI juga diproyeksikan mampu untuk melakukan diagnosa penyakit dan membantu dokter dalam operasi pasien.

Selain AI, ada beberapa teknologi perangkat medis lain yang coba dikembangakn dan akan menjadi harapan cerah untuk dunia dimasa depannya. Misal saja wearables, blockchain untuk mentransfer riwayat medis pasien, dan perangkat medis berbasis AR atau VR.
3. Mengenal Metaverse Dan Integrasinya Dengan Rumah Pintar
Rumah pintar bermakna hunian yang dilengkapi dengan teknologi mutakhir guna membantu penghuni dalam banyak hal. Itu artinya, rumah pintar terintegrasi dengan teknologi, dan pada perkembangannya, tidak menutup kemungkinan juga akan terintegrasi dengan metaverse.

Tentu hal ini merupakan sebuah pencapaian teknologi yang hebat. Hunian mutakhir yang bisa dipantau dari jauh secara real time tanpa kata ribet, rumah pintar yang hemat energi, keamanan ekstra, dan hidup lebih nyaman karena pekerjaan rumah jadi lebih mudah.
Mengenal Metaverse : Menyikapi Perkembangan Zaman Dengan Bijak
Setelah memahami apa itu metaverse, pada akhirnya Anda sudah bisa membaca masa depan. Anda sudah tahu mau dibawa kemana sebenarnya perkembangan iptek ini. Kemudian, timbul konklusi bahwa tidak semua teknologi yang diciptakan akan sesuai dengan yang diharapkan.
Internet tidak pernah dibuat untuk memiliki sisi negatif seperti penyebaran video porno dan tempat melakukan banyak hal ilegal. Maka , intisari mengenal metaverse pun demikian, Anda harus mengenalnya hingga ke “hal buruk yang mungkin terjadi”.
Apalagi jika Anda berada di posisi seorang ayah, tentu Anda tidak mau kelak ketika metaverse sudah banyak dipakai, kemudian anak Anda terjerumus pada sisi negatif dari metaverse.
Untuk menyikapi perkembangan zaman dengan bijak, mengedepankan logika adalah hal utama. Kesampingkan nafsu dan terapkan beberapa sikap bijak berikut ini
1. Mengenal Metaverse dan Berwawasan Global
Memahami banyak hal yang akan terjadi dan mungkin sudah terjadi di luar negeri terkait perkembangan iptek khususnya metaverse. Namun, dengan mengedepankan wawasan global, Anda tidak boleh dengan enteng menerima budaya global secara langsung.
Sebagai manusia yang cerdas Anda perlu menyaring budaya global, yang juga banyak tersebar di internet baik itu berupa nilai, gaya hidup, atau perilaku. Menjadi manusia berwawasan global berarti memahami banyak hal dan kondisinya serta menepis hal negatif yang ikut terbawa arus global.
2. Penyesuaian Institusi Dan Perkembangannya
Pemerintah perlu melakukan penyesuaian kebijakan untuk mengatur laju perkembangan iptek. Artinya, jika dirasa perkembangan tersebut justru mengandung banyak masalah dan akan menimbulkan perpecahan dalam bernegara, penyesuaian kebijakan menjadi perkara penting.
Disini makna masalah bukan hanya pada per-individu masyarakat, tapi juga apakah akan menimbulkan masalah di sektor ekonomi, kesehatan, atau ketahanan negara.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Silahkan kunjungi website kami untuk banyak artikel informatif lainnya.[]
